Kamis, 23 Januari 2014

Namanya FILDZAH

tahukah anda tentang peristiwan meninggalkan dan ditinggalkan?
peristiwa pahit yang harusnya tidak pernah ku rasakan , dimana ada pertemuan disitu ada perpisahan .
ini bukan tentang penyesalan dan kenangan tapi ini adalah keikhlasan dan kenyataan.
bagaikan disiram air bah, pedisnya membakar hati sampai ke ubun-ubn saat harus dipaksa "ikhlas" menerima kenyataan. kenyataan bahwa dia fildzah isnaeni putri meninggalkanku untuk selama-lamanya.
ketika semua sudah terjadi atas kehendakNya, sebagai manusia biasa hanya doa yg dapat menjadi perisai saat pedang penyesalan datang menyerang hingga menerobos benteng pertahanan kesabaranku
ini lebih menyeramkan daripada mimpi buruk, lebih extrem daripada badai dan roaller coster serta lebih berbahaya dari kedalaman sungai amazon .
sudah hanpir2 bulan lamanya adik perempuanku itu pergi untuk selamanya. padahal baru rasanya kemarin aku mencubit hidungnya hingga memerah, tapi skrang malah aku yg merasakan kesakitan yg lebih sakit dari cubitanku kemarin.
kadang aku berfikir harus kemana lagi agar aku bisa melupakan kepahitan yg lebih pahit dari cairan empedu ini.
kini yang kulihat hanya batu nisan yang diberi tegel keramik dipinggir gundukan tanah yg menimbun jasadnya.
ketika menengok makamnya, aku tahu adikku ygcantik itu tersenyum manis semanis cairan madu dan kurma dari madina, hatiku merasakan keberadaannya, yah!! aku merasakannya. sehabis aku ke makamnya beban fikiranku sdkit berkurang .
ketika malam bebas mencaci matahari yg sedang bersembunyi dibalik perkasanya bulan, rasa rindu selalu hadir kepada fildzah adik manisku. bagaimana tidak?? sebelum kepergiannya ia meninggalkan beberapa kenangan termasuk menjadi teman sekamarku, merayakan hari ulang tahunku tepat pukul 12 malam,memintaku mengerjakan PR nya dan sangat menyakitkan karena semua itu terjadi ketika malam datang .
hanya doa yang dapat ku panjatkan kepadanya, doa setulus hati yg terselip kata rindu didalamnya.
kini aku menjad satu-satunya anak perempuan yang dimiliki pasangan M.darwis dan Nurhaena mubarak (kedua orangtua ku) .
tapi sekarang aku masih bingung bisakah aku menjadi perempuan yang di inginkan ayah dan ibuku??
semuanya kembali kepada niat , keyakinan , usaha , semangat dan kesungguhan yang disertai dengan rasa ikhlas dan menerima kenyataan .
THINK AGAIN..!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar